Latar Belakang: Prevalensi stunting di Indonesia masih di atas 20%, artinya belum mencapai target WHO yaitu di bawah 20%. dan gemuk. Prevalensi balita pendek mengalami peningkatan dari tahun 2016 yaitu 27,5% menjadi 29,6% pada tahun 2017. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh keluarga, status ekonomi, dan Pelayanan Kesehatan Posyandu selama Pandemi Covid 19 dengan Kejadian Stunting di Balita di Puskesmas. Padarincang Kabupaten Serang-Banten Tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Populasi penelitian ini adalah 1.319 balita yang mengalami stunting di Puskesmas Padarincang tahun 2020 dan sampel 91 balita menggunakan teknik Accidental Sampling. Metode analisis data menggunakan Chi-Square Test dengan SPSS Hasil: hasil statistik diperoleh nilai asymp.sig untuk pola asuh keluarga (P-Value = 0,005), status ekonomi (P-Value = 0,000), pelayanan Posyandu Kesehatan (P-Value = 0,951). Kesimpulan: Ada hubungan antara Pola Asuh Keluarga dan Status Ekonomi dengan Kejadian Stunting pada Balita.
CITATION STYLE
Masturoh, A., Sumanti, N. T., & Nelvi. (2022). Pola Asuh Keluarga, Status Ekonomi dan Pelayanan Kesehatan Posyandu Dimasa Pandemi Covid-19 Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 1-5 Tahun. SIMFISIS Jurnal Kebidanan Indonesia, 1(4), 195–205. https://doi.org/10.53801/sjki.v1i4.44
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.