Seni budaya Indonesia yang beragam dalam perkembangannya membutuhkan penguatan, pengembangan, dan inovasi agar tetap diterima dan berkembang kepada generasi penerus bangsa. Pelestarian budaya diupayakan melalui berbagai kegiatan, salah satunya adalah penyuluhan seni karena dalam penyuluhan terdapat proses yang melibatkan langsung antara pemangku kepentingan, akademisi, dan masyarakat secara langsung. Karawitan menjadi salah satu kesenian yang tumbuh dan berkembang dalam tradisi yang khas dan menarik. Tujuan dari penyuluhan seni di bidang karawitan dengan objek kelompok seni Ngudi Laras melalui kaderisasi pelatih, peningkatan kemampuan pelatih, pendampingan dan pelatihan kerawitan, serta publikasi kegiatan sanggar. Metode penyuluhan seni ini menggunakan metode penyuluhan langsung (direct communications), yang digunakan pada waktu berhadapan muka ke muka dengan sasarannya dan berdialog dengan pelatih dan anggotanya. Metode yang langsung ini dianggap lebih efektif, meyakinkan, dan mengakrabkan hubungan antara penyuluh dan sasaran. Penyuluhan seni dengan tajuk “Kaderisasi dan Peningkatan Kemampuan Pelatih Karawitan di Kelompok Seni Ngudi Laras, Watu Lumbung, Kadiluwih, Salam, Magelang” memberikan penerangan atau informasi agar hal-hal yang tadinya belum diketahui ataupun dipecahkan kaitannya dengan problematika di dalamnya agar segera menemukan jalan keluar yang terbaik sehingga kesinambungan aktivitas sanggar tersebut bisa berjalan secara terus-menerus dan mengalami peningkatan yang signifikan.
CITATION STYLE
Suneko, A., & Sutrisno, A. (2021). Kaderisasi dan Peningkatan Kemampuan Pelatih Karawitan di Kelompok Seni Ngudi Laras, Watu Lumbung, Kadiluwih Salam, Magelang. Jurnal Pengabdian Seni, 2(1), 3–14. https://doi.org/10.24821/jps.v2i1.5732
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.