Banyak peran yang dimainkan para perempuan (baca: para ustadzah) di Pesantren Muhammadiyah kabupaten Madiun. Hal ini tentunya tidak lepas dari dua misi besar yang dikembangkan oleh Muhammadiyah, yaitu tajrîd dan tajdîd. Tajrîd artinya pemurnian, yaitu melakukan proses pembersihan dari sinkretisme yang ada pada cara beribadah warganya. Sedangkan tajdîd berarti adanya upaya pembaharuan dalam memahami Islam, khususnya dalam hal-hal yang terkait dengan ranah peradaban. Para perempuan di pesantren Muhammadiyah berupaya untuk bisa melaksanakan dua misi besar tersebut. Hal ini terlihat dengan banyaknya peran yang dimainkan di pesantren, sejak dari bergabungnya dalam pengelolaan lembaga Darul Qur’an yang melakukan pembelajaran al-Qur’an metode ummi, kegiatan pesantren Sabtu Ahad, pembinaan seni beladiri Tapak Suci Putra Muhammadiyah, penanganan anak asuh dan pelibatan pada penanganan kelompok bermain. Namun hal yang masih mengganjal adalah minimnya peran perempuan dalam pembelajaran kepesantrenan, khususnya dalam pembelajaran kitab berbahasa Arab. Pengabdian ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan problem dimaksud.
CITATION STYLE
Cahyo, A. T. (2022). PENGUATAN PERAN PEREMPUAN DALAM PENDIDIKAN: PEMBERDAYAAN PARA USTADZAH PESANTREN MUHAMMADIYAH KABUPATEN MADIUN DALAM MENGAKSES KITAB BERBAHASA ARAB GUNDUL. InEJ: Indonesian Engagement Journal, 3(1). https://doi.org/10.21154/inej.v3i1.4997
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.