Keberadaan logam tersebar di dalam batuan dan biasa terikat dengan mineral bijih dan unsur kimia lainnya. Keberadaan mineral itu sendiri berhubungan dengan naiknya larutan hidrotermal dipermukaan melalui celah-celah batuan kemudian terendapkan. Pengendapan mineral yang terjadi di celah/rekahan/rongga batuan menyebabkan keberadaan mineral logam tersebar dan tidak terkonsentrasi di satu titik. Metode geofisika yang mampu memberi gambaran bawah permukaan mengenai keberadaan mineral logam di dalam batuan yaitu Metode Induksi Polarisasi (IP) kawasan waktu dengan menggunakan konfigurasi dipole-dipole. Metode IP mengamati polarisasi yang terjadi pada batuan yang mengandung mineral logam ketika batuan di aliri arus listrik. Hasil pengolahan data IP berupa penampang 2D dengan parameter yang terukur yaitu nilai chargeabilitas dan nilai resistivitas merupakan parameter untuk menentukan keberadaan zona mineralisasi logam. High chargeabilitas yang didukung dengan low resistivitas mengindikasikan adanya zona mineralisasi logam di daerah tersebut. Pada daerah penelitian, pada lintasan 1 nilai resistivitas yang terukur yaitu 9,84 Ωm – 1803 Ωm (Penampang pertama) dan nilai chargeabilitas yang terukur adalah 0 ms – 140 ms (Penampang kedua). Pada lintasan 2 nilai resistivitas yang terukur yaitu 12,5 Ωm – 743 Ωm (Penampang pertama) dan nilai chargeabilitas yang terukur adalah 0,0013 ms – 52,3 ms (Penampang kedua). Daerah penelitian terdapat zona mineralisasi pirit dominan dengan kadar sulfida Cu-Pb-Zn sangat rendah
CITATION STYLE
Rivananta, C. A., & Khumayroh, R. (2020). ANALISIS DATA INDUCED POLARIZATION DALAM MENDUGA ZONA MINERALISASI LOGAM DAERAH GODEAN, KABUPATEN SLEMAN DIY. Al-Fiziya: Journal of Materials Science, Geophysics, Instrumentation and Theoretical Physics, 3(2), 78–83. https://doi.org/10.15408/fiziya.v3i2.18159
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.