Sampai sejauh ini, terorisme cenderung dianggap menggunakan metode peperangan asimetris daripada peperangan proksi. Meski begitu, beberapa serangan teror di seluruh dunia yang dilakukan oleh orang-orang yang terinspirasi terorisme mengindikasikan bahwa kelompok teroris semacam IS sedang menjalankan metode peperangan proksi. Berdasarkan permasalahan ini, artikel berikut akan menjelaskan ancaman terorisme IS melalui peperangan proksi. Tujuan dari penelitain ini adalah memetakan ancaman peperangan proksi IS pada Muslim Milenial Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian pustaka, penelitian ini diharapkan dapat berimplikasi positif pada usaha deradikalisasi terorisme pada Muslim Indonesia. Kesimpulan penelitian sendiri menunjukkan bahwa kemajuan teknologi komunikasi telah memfasilitasi IS untuk menyebarkan terorisme di Indonesia melalui propaganda majalah daring dalam Bahasa Indonesia. Upaya ini benar-benar menjadi ancaman bagi Muslim Milenial Indonesia yang sangat aktif menggunakan internet setiap hari. Dengan cara ini, IS berusaha mempengaruhi Muslim Milenial Indonesia untuk menjadi wakil mereka dalam menjalankan operasi nikayah secara mandiri. Dengan demikian, ancaman terorisme diseluruh dunia juga telah berevolusi dari ancaman peperangan asimetris kepada ancaman peperangan proksi khususnya pada Muslim Milenial.
CITATION STYLE
Affan, M. (2018). The threat of is proxy warfare on Indonesian Millennial Muslims. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 8(2), 199–224. https://doi.org/10.18326/ijims.v8i2.199-223
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.