Perbandingan Angka Kejadian Batuk Pascabronkoskopi pada Kelompok Premedikasi Kombinasi Kodein 10 mg dan Klorfeniramin Maleat 4 mg dengan Premedikasi Tunggal Kodein 10 mg

  • Saputra M
  • Zulfariansyah A
  • Rismawan B
N/ACitations
Citations of this article
42Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Bronkoskopi merupakan tindakan esensial dalam penegakan diagnosis maupun terapetik pada saluran pernapasan. Beberapa penelitian menunjukkan kejadian batuk yang tinggi baik selama tindakan maupun setelah bronkoskopi. Saat ini belum ada konsensus tentang pemberian premedikasi yang optimal mengurangi kejadian batuk pada pasien yang menjalani bronkoskopi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan efektivitas pemberian premedikasi kodein dengan kombinasi kodein-klorfeniramin maleat (CTM) dalam mengurangi batuk setelah bronkoskopi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan secara prospektif terhadap 52 subjek penelitian yang menjalani bronkoskopi di Rumah Sakit Paru Rotinsulu pada bulan Desember 2017 – Februari 2018. Pada penelitian ini data numerik diuji dengan uji t tidak berpasangan, untuk data kategorik diuji dengan uji chi-square . Hasil penelitian ini didapatkan angka kejadian batuk pascabronkoskopi pada kelompok pasien yang diberikan premedikasi dengan kombinasi kodein 10 mg dan CTM 4 mg lebih rendah dibanding dengan kelompok yang diberikan premedikasi tunggal dengan kodein 10 mg pada semua pengukuran dengan perbedaan bermakna (p<0,05). Simpulan penelitian ini adalah pemberian premedikasi dengan kombinasi kodein 10 mg dan CTM 4 mg lebih efektif menurunkan kejadian batuk pascabronkoskopi dibanding dengan premedikasi tunggal Kodein 10 mg. Kata kunci : Batuk pascabronkoskopi, premedikasi kodein, premedikasi kodein-CTM   Comparison of Postbronchoscopic Cough Incidence betweeb Patients Premedicated with 10 mg Codeine   and 4 mg Chlorpheniramine Maleate Combination and premedicated with 10 mg Codeine Only Bronchoscopy is an essential airway procedure for diagnostic and therapeutic purposes that could cause discomfort and complications. Some studies have shown that cough complaint is often made during and after the procedure. There is no consensus that explains how to optimally premedicate a patient to reduce cough. The objective of this study was to understand the difference in the effectiveness of codeine and codeine and chlorpheniramine maleat (CTM) combination as a premedication to prevent coughing after bronchoscopy. This was a double blind, prospective experimental study in Rotinsulu Pulmonary Hospital from December 2017 to February 2018. Fifty two patients who were undergoing bronchoscopy under general anesthesia were randomly allocated to codeine group (n=26) and   Codeine-CTM Group (n=26). It was showed that the incidence of cough after bronchoscopy in the group using combination of 10 mg Codeine and 4 mg CTM premedication was lower than in the group with 10 mg Codeine premedication in all measurements. Therefore, premedication using 10 mg codeine and 4 mg CTM combination is more effective to reduce the incidence of cough after bronchoscopy when compared to the single premedication with codeine 10 mg. Key words: Postbronchoscopic cough, premedication with codeine, premedication with codeine-CTM

Cite

CITATION STYLE

APA

Saputra, M., Zulfariansyah, A., & Rismawan, B. (2018). Perbandingan Angka Kejadian Batuk Pascabronkoskopi pada Kelompok Premedikasi Kombinasi Kodein 10 mg dan Klorfeniramin Maleat 4 mg dengan Premedikasi Tunggal Kodein 10 mg. Majalah Kedokteran Bandung, 50(4), 228–234. https://doi.org/10.15395/mkb.v50n4.1512

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free