HIV tidak hanya merupakan masalah fisik melainkan juga berdampak pada masalah psikososial. Remaja yang mengalami HIV biasanya menjadi denial, menarik diri, takut terhadap penolakan teman sebaya, kecemasan yang berakibat buruknya penampilan di sekolah, depresi, isolasi bahkan ada kecenderungan untuk bunuh diri. Kurangnya pengetahuan keluarga dan masyarakat mengenai HIV/AIDS menambah buruk situasi yang dialami penderita HIV/AIDS. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi remaja adalah membantu mengembangkan konsep dirinya secara positif adalah melalui pelayanan bimbingan konseling. Pendekatan multiaspek yang dilakukan oleh kelompok kesehatan publik, spesialis anak, sekolah, dan program komunitas mampu menurunkan perilaku resiko tinggi seks dan penyalahgunaan obat – obatan dikalangan remaja.
CITATION STYLE
Siti Nurhayati. (2018). Penerimaan Diri Pada Remaja Yang Mengalami HIV/AIDS. Buletin Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang Kesehatan, 2(1), 69–79. https://doi.org/10.36971/keperawatan.v2i1.36
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.