Cekaman biotik dan abiotik selama budidaya merupakan salah satu tantangan dalam peningkatan produksi padi gogo. Cekaman dapat berskala ringan hingga berat sehingga berpotensi menurunkan hasil. Mengetahui kemampuan tanaman dalam beradaptasi dengan lingkungan tercekam sejak dini merupakan informasi penting dalam perakitan varietas unggul baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis cekaman yang muncul pada 36 galur padi gogo serta mengetahui kemampuan adaptasi galur tersebut dalam menghadapi cekaman lingkungan. Bahan genetik yang digunakan adalah 36 galur padi gogo hasil persilangan dan 2 varietas pembanding yang ditanam sebanyak 4 ulangan. Galur ditanam pada 2 lokasi per daerah dari Propinsi Lampung, DI. Yogyakarta, dan Jawa Timur dimana memiliki jenis tanah dan ketinggian yang bervariasi. Data yang diperoleh dilakukan analisis secara deskriptif dan dilakukan tabulasi serta dihitung rata-rata skoring cekaman biotik dan abiotik yang terjadi pada setiap lokasi. Berdasarkan hasil pengamatan, cekaman biotik yang ditemukan pada pertanaman adalah Blas Daun, Blas Leher, Hawar Daun Bakteri, Bercak Coklat, Hawar Daun Jingga, Tikus, Burung, Hama Putih Palsu, dan Penggerek Batang. Sedangkan Cekaman abiotik yang ditemukan adalah kekeringan dan salinitas. Selain itu, diketahui bahwa G26 tahan terhadap cekaman biotik baik yang disebabkan hama maupun peyakit, galur G29 toleran kekeringan dan galur G6 toleran salinitas.
CITATION STYLE
Paradisa, Y. B., Indrayani, S., Wibowo, H., Perdani, A. Y., Priadi, D., Deswina, P., … Nuro, F. (2022). Evaluasi 36 Genotipe Padi Gogo Terhadap Cekaman Biotik Dan Abiotik Pada Enam Lokasi Berbeda. AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pertanian, 6(1), 12–22. https://doi.org/10.33019/agrosainstek.v6i1.286
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.