Pasien yang sembuh dari Covid-19 memiliki beberapa keluhan pada daya ingat. Virus corona dapat menembus ke SSP (Sistem Saraf Pusat) dan cairan serebrospinal dalam waktu kurang dari seminggu. Pemeriksaan histopatologi otak pasien Covid-19 yang meninggal menunjukkan potensi SARS-CoV-2 menginfeksi ke sistem saraf pusat (SSP). Neuro inflamasi juga dapat merusak BBB (Blood Brain Barier). Setelah BBB terganggu, sitokin dapat masuk ke SSP dan menyebabkan aktivasi mikroglial dan stres oksidatif, yang menyebabkan gangguan kognitif. Metode Penelitian dilakukan secara cross sectional random sampling terhadap pasien di Ruang Isolasi Covid-19 Rumah Sakit Tingkat II. Prof. dr. J.A Latumeten Ambon selama periode Maret 2020 sampai dengan Maret 2021 dengan melakukan wawancara menggunakan Telephone Interview for Cognitive Status-M (TICS-M) yang terdiri dari 22 pertanyaan dengan total nilai 50. Dari 167 pasien, terdapat 54 pasien yang bersedia di wawancara dan terdapat 28 pasien yang memiliki kecenderungan gangguan cognitive ringan dengan rentang usia 31-40 tahun. Penelitian ini menemukan bahwa nilai TICS-M pada pasien pasca Covid-19 berhubungan dengan usia, namun tidak berhubungan dengan jenis kelamin dan lamanya pendidikan.
CITATION STYLE
Gitaria Sylvana Ratmadewi, N. M., Dwi Laksono, R., & Sylvia Huwae, L. B. (2021). Gangguan Kognitif pada Pasien Pasca Sembuh Dari Covid-19. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(6), 2935. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i6.3151
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.