Momongan dalam Upacara Perkawinan dan Kematian di Nagari Talang Kabupaten Solok

  • Fadhila N
  • Sriyanto S
  • Yurnalis Y
N/ACitations
Citations of this article
7Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini membahas tentang momongan yang terdapat di Nagari Talang Kab Solok. Momongan merupakan alat musik pukul yang terbuat dari perunggu yang bentuknya mirip dengan alat musik gong yang berukuran kecil, Di Nagari Talang Momongan ini digunakan sebagai alat musik untuk mengiringi  arak-arakan dalam upacara perkawinan dan ritual kematian, disamping itu momongan juga berfungsi sebagai media hiburan, dan sebagai media komunikasi bagi masyarakat Nagari Talang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan musik momongan dalam arak-arakan pada upacara perkawinan dan ritual kematian berkaitan dengan bentuk dan fungsi musik momongan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, serta wawancara di lapangan. Untuk menjelaskan Bentuk dan Fungsi momongan tersebut penulis menggunakan teori bentuk sedangkan untuk menjelaskan fungsi dari momongan tersebut penulis menggunakan teori fungsi. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai konteks penelitian maka penulis melakukan teknik analisis data berupa reduksi data dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukan bahwa musik momongan sampai hari ini masih tetap dipertahankan oleh masyarakat pendukungnya terutama untuk  mengiringi arak-arakan penganten dalam upacara perkawinan dan sebagai musik ritual dalam peristiwa kematian.  Kata Kunci: Musik; momongan; Arak-arakan; Perkawinan; Kematian.   ABSTRACT This study discusses the momongan found in Nagari Talang, Solok Regency. Momongan is a percussion instrument made of bronze which looks similar to a small gong. In Nagari Talang Momongan is used as a musical instrument to accompany processions in wedding ceremonies and death rituals, besides that, Momongan also serves as a medium of entertainment, and as a medium of communication for the people of Nagari Talang. This study aims to describe baby music in processions at wedding ceremonies and death rituals related to the form and function of the baby music. This study uses qualitative methods with data collection techniques in the form of observation, documentation, and interviews in the field. To explain the shape and function of the baby, the writer uses the theory of form, while to explain the function of the baby, the writer uses the theory of function. To get maximum results according to the context of the study, the authors carried out data analysis techniques in the form of data reduction and data presentation. The results of the study show that the music of momongan is still maintained by the supporting community, especially to accompany the procession of the bride and groom in the wedding ceremony and as ritual music in the event of death. Keywords: Music; Momongan; Procession; Marriage; Death.  PENDAHULUAN  Momongan merupakan salah satu kese­nian tradisi yang ada di Nagari Talang, Keca­ma­tan Gunung Talang, Kabupaten Solok. Musik momongan digunakan oleh masyaakat Nagari Talang pada arak-arakan dalam upa­cara perkawinan dan ritual kema­tian. Momo­ngan merupakan alat musik trade­sio­nal Minang­kabau yang terbuat dari logam atau kuningan, secara organologi termasuk ke dalam alat musik idiophone jenis gong yang mempunyai tombol (Cook,1988) Ansambel momongan yang terdapat di Nagari Talang terdiri dari empat buah intrumen momongan, dimana keempat momongan tersebut mempu­nyai nama dan ukuran yang berbeda-beda yaitu momongan manggomang (terdiri dari dua buah momongan), momongan mang­galogoh, dan momongan manoik. Penamaan dari momongan tersebut, berasal dari bunyi yang dihasilkan oleh masing-masing momongan itu sendiri. Sekaligus untuk memudahkan para pemain dalam membe­daakan antara momo­ngan manggomang, momongan mang­galogoh dan momongan manoik. (Delsuriani dan Pide, Wawancara, 30 Januari 2021).  Musik momongan dimainkan oleh empat orang pemain, yang mana masing-masing pemain memegang satu momongan. Teknik permainan musik momongan dimain­kan dengan cara dipegang dan digua (dipukul) dengan menggunakan satu stick (panokok) yang terbuat dari bahan kayu lunak. Pemain musik momongan pada umumnya terdiri dari wanita paruh baya yang berumur sekitar 35 sampai 60 TahunBagi masyarakat Nagari Talang musik momongan  digunakan pada upacara perkawi­nan yang berfungsi untuk mengarak anak daro jo marapulai dari rumah bako atau keluarga orang tua laki-laki dari pengantin,

Cite

CITATION STYLE

APA

Fadhila, N., Sriyanto, S., & Yurnalis, Y. (2021). Momongan dalam Upacara Perkawinan dan Kematian di Nagari Talang Kabupaten Solok. Jurnal Musik Etnik Nusantara, 1(1), 72. https://doi.org/10.26887/jmen.v1i1.2015

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free