Sayur lilin merupakan salah satu makanan tradisional Maluku Utara yang terbuat dari sayur lilin (Saccharum edule) yang diberi kuah santan. Sayur lilin memiliki masa simpan yang pendek sehingga UMKM Asaompu Production yang memproduksi sayur lilin kesulitan untuk memasarkan sayur lilin secara luas. Teknologi pengalengan merupakan teknologi pengawetan dan pengemasan yang efektif untuk memperpanjang masa simpan produk pangan. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilakukan untuk mengembangkan sayur lilin dalam kemasan kaleng. Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari 4 kegiatan, yaitu penyuluhan tentang teknik pengalengan, penyuluhan tentang higiene sanitasi penyelenggaraan makanan, workshop penentuan standar resep sayur lilin, dan workshop pengalengan sayur lilin. Kegiatan PKM berlangsung dengan lancar dan peserta PKM aktif mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Peserta merasa terbantu, senang, dan tertarik untuk menggunakan teknologi pengalengan dalam pengembangan produk makanan tradisional. Kegiatan PKM ini penting dilaksanakan dalam rangka pengembangan produk makanan tradisional Maluku Utara. Lewat PKM ini Universitas Khairun dapat melakukan transfer ilmu tentang teknologi pengawetan makanan yang efektif dan menghasilkan produk sayur lilin dalam kaleng yang belum pernah dibuat sebelumnya
CITATION STYLE
Hamidin Rasulu, Wulansari, A., & Fahri, J. (2022). Pengalengan Sayur Lilin Makanan Tradisional Maluku Utara Untuk Memperpanjang Masa Simpan. Jurnal Masyarakat Madani Indonesia, 1(3), 227–233. https://doi.org/10.59025/js.v1i3.49
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.