Peristiwa kematian pasangan hidup bisa menjadi hal yang tidak terduga bagi pasangan yang ditinggalkan. Kematian pasangan menjadi pemicu mengalami tekanan kesedihan dan emosional serta harus menerima kenyataan dengan status baru yang dimiliki yakni menjadi seorang single parent. Menjadi single parent menimbulkan banyak permasalahan baru bagi mereka yang menjalaninya, terkait masalah dalam hal ekonomi, sosial, dan urusan rumah tangga yang mana harus dikerjakan sendiri. Selain itu juga seorang single parent khususnya single mother harus mampu menjalani peran ganda sebagai ayah dan juga ibu bagi anak-anaknya. Hal ini menuntut seorang single mother memiliki kemampuan resiliensi untuk menghadapi segala persoalan. Resiliensi merupakan suatu kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam hidup, karena kehidupan yang dijalani senantiasa diwarnai oleh ragam kondisi yang tidak dapat ditolak oleh individu baik kondisi menyenangkan ataupun sebaliknya.
CITATION STYLE
Sari, I. P., Ifdil, I., & Yendi, F. M. (2019). Resiliensi Pada Single Mother Setelah Kematian Pasangan Hidup. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 4(3), 78. https://doi.org/10.23916/08411011
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.