Penelitian ini merupakan penelitian linguistik historis komparatif yang membahas hubungan kekerabatan dua bahasa yang ada di Kalimantan Selatan, yaitu bahasa Bali dan bahasa Banjar. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini 1) kosakata bahasa Banjar dan Bali yang sama berupa retensi, 2) kosakata bahasa Banjar dan Bali yang berupa inovasi fonolis, 3) relasi kekerabatan bahasa Banjar dan Bali berdasarkan perhitungan leksikostatistik 4) korespondensi konsonan dan vocal, dan 5) variasi konsonan dan vokal. Penelitian ini bertujuan mengetahui kekerabatan bahasa Banjar dan bahasa Bali. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara dengan mengisi kuisioner sebanyak 200 kosakata dasar Swades. Dari 200 kosakata dasar Swades tersebut diklasifikasikan kata-kata yang berkerabat dengan yang tidak berkerabat. Teori yang digunakan sebagai acuan penelitian ini teori linguistik historis komparatif. Untuk menentukan dan membuktikan bahasa-bahasa tersebut memiliki hubungan kekerabatan, dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan kuantitatif digunakan metode leksikostatistik, sedangkan dalam pendekatan kualitatif digunakan metode perbandingan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kekerabatan bahasa Banjar dan bahasa Bali berada ditingkat rumput bahasa. Hal ini dibuktikan berdasarkan perhitungan kekerabatan sebesar 24,5%. Skala ini dibuktikan dengan oleh adanya persamaan dan kemiripan yang terdapat dalam kedua bahasa tersebut berupa 21 kosakata yang sama, 29 kosakata bahasa Banjar dan Bali yang memiliki kemiripan. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa bahasa Banjar dan bahasa Bali dua bahasa yang mempunyai kekerabatan yang erat.
CITATION STYLE
Jahdiah, J. (2018). Relasi Kekerabatan Bahasa Banjar dan Bahasa Bali: Tinjauan Lingusitik Histroris Kompratif. Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan Dan Kesastraan, 6(1), 79–87. https://doi.org/10.31813/gramatika/6.1.2018.135.79--87
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.