Guru-guru palsu yang mengajarkan ajaran sesat atau palsu sudah ada sejak berdirinya gereja mula-mula dan upaya penyesatan mereka terjadi di luar maupun di dalam gereja. Pengajaran yang menyimpang dan tidak sesuai dengan firman Tuhan merupakan bentuk perlawanan Iblis kepada Allah yang bertujuan agar manusia hidup jauh dari Tuhan dan orang-orang percaya dipengaruhi untuk hidup tidak taat kepada Tuhan. Peringatan akan kewaspadaan terhadap guru-guru palsu yang disampaikan oleh rasul Petrus, juga telah disampaikan oleh Yesus sebagai peringatan kepada murid-murid-Nya. Seperti serigala berbulu domba, demikianlah gambaran yang Yesus berikan kepada guru-guru palsu itu.Hal ini menjadi tantangan serius bagi gereja masa kini, bagaimana gereja harus bersikap dan langkah antisipasi apa yang harus diambil gereja maupun orang percaya dalam menghadapi merebaknya ajaran sesat yang berpotensi melemahkan kerohanian jemaat Tuhan? Melalui artikel ini, penulis mencoba memberikan jawaban atas tantangan tersebut diatas. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menganalisa teks dalam 2 Petrus 2, diperoleh hasil, gereja harus sadar bahwa keberadaan guru-guru palsu di tengah-tengah jemaat Tuhan merupakan sebuah fakta dan penyesatannya semakin intensif menjelang akhir zaman, Meskipun Tuhan akan menjaga dan menyelamatkan orang-orang benar dari penyesatan, namun gereja perlu mengantipasinya dengan memberikan pengajaran yang benar berdasarkan Alkitab dan mendorong jemaat untuk tekun beribadah menjalin persekutuan dengan saudara seiman. Dan setiap orang percaya harus bertumbuh dan berakar kuat di dalam kebenaran firman Tuhan serta hidup dalam pimpinan Roh Kudus.
CITATION STYLE
Prananto, P., & Santo, J. C. (2022). Kewaspadaan Terhadap Guru-Guru Palsu Berdasarkan 2 Petrus 2 Sebagai Antisipasi Terhadap Penyesatan Pada Masa Kini. Miktab: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani, 2(2), 201. https://doi.org/10.33991/miktab.v2i2.435
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.