Aspek pendidikan mengalami perubahan dan penyesuaian terhadap penyelenggaraan proses pembelajaran sebagai akibat dari adanya pandemi covid-19. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kegiatan pembelajaran blended learning menunjukkan adanya beberapa kendala : 1) kegiatan pembelajaran blended learning yang dilaksanakan tidak student center, 2) proses pembelajaran dirasa monoton, 3) kompetensi mahasiswa terutama pada kemampuna keterampilan berpikir kritis dan metakognitif tidak terasah dengan baik. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian integrasi polysynchronous learning dengan problem based learning untuk mengukur keterampilan metakognitif mahasiswa. Jenis penelitian ini merupakan Quasy Eksperimen dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, sedangkan desain penelitian yang digunakan yakni non-equivalent pre-test post-test control group desain. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran polysynchronous learning dengan problem based learning dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan metakognitif mahasiswa dengan sangat baik pada MK Zoologi dan MK Anfiswanman.
CITATION STYLE
Permana, F. H., & Setyawan, D. (2022). Integrasi Polysynchronous Learning dengan Problem Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Metakognitif. JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), 8(2). https://doi.org/10.22219/jinop.v8i2.15065
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.