Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui peristiwa alih kode dan campur kode di. Pentas Teater Kompas MAN 1 Nganjuk yang berjudul “Alih Kode dalam Teater Kompas MAN 1 Nganjuk dengan Judul “Kejebak Obak”. Alasan dilakukan kajian ini adalah, pertama, karena ada peristiwa alih kode dan campur kode dari ujaran -ujaran dalam bentuk bahasa Jawa Ngoko berubah menjadi bahasa Indonesia. Kedua, dalam slapstick ini pertunjukan, tidak terikat oleh naskah seperti pertunjukan seni lainnya, humor yang dibuat oleh pemain di atas panggung bersifat spontan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil diperoleh berupa faktor penyebab terjadinya alih kode, penggunaan bahasa mengalami alih kode peristiwa yang ditimbulkan oleh penutur yang melakukan alih kode dengan tujuan menyampaikan makna kepada lawan bicara dari bahasa Jawa Ngoko ke Bahasa Indonesia. Bentuk penggunaan campur kode dalam Pertunjukan Teater Kompas MAN 1 Nganjuk dengan judul “Kejebak Obak” adalah penyisipan unsur berupa kata dalam bahasa Jawa dikenal dengan tembung aran (kata benda), tembung kriya (kata kerja), tembung kahanan (kata sifat), penyisipan unsur berupa frasa dalam bahasa Jawa dikenal sebagai orang Jawa. Dikenal sebagai tembung aran (kata benda), tembung kriya (kata kerja), tembung kahanan (kata sifat), penyisipan unsur berupa idiom dalam bahasa Jawa.
CITATION STYLE
Sandi, H. K. (2022). ALIH KODE DALAM TEATER KOMPAS MAN 1 NGANJUK DENGAN JUDUL KEJEBAK OBAK. Seulas Pinang: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 4(2), 40–45. https://doi.org/10.30599/spbs.v4i2.1592
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.