Tulisan ini fokus membahas mengenai aktivitas badunia-dunia pada pesta pernikahan di Nagari Pematang Panjang. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Aktivitas badunia-dunia, dan proses perubahan yang terjadi dalam Aktivitas badunia-dunia pada tahun 1961-2017, serta makna yang terkandung dalam Aktivitas badunia-dunia tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan melalui empat tahapan yaitu: 1) Heuristik atau pengumpulan sumber, 2) Kritik Sumber, 3) Interpretasi, 4) Historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Aktivitas badunia-dunia sudah ada semenjak zaman nenek moyang, kemudian pada tahun 1961 aktivitas badunia-dunia sudah mulai marak dalam kalangan masyarakat di Nagari Pematang Panjang. Pada tahun 1961-1970 hiburan sebelum baralek adalah randai dan saluang dendang. Kemudian saat arak-arakkan, hiburannya berupa penampilan orang berpakaian kampua ijuak, kaisiak daun pisang, dan kain panjang. Saat pesta hiburannya randai, musik talempong. Kemudian pada tahun 1980 an, keberadaan mereka dalam arak-arakkan badunia-dunia sudah tidak terlihat lagi. Pada tahun 2011 sebelum pesta maupun saat pesta masyarakat sudah menggunakan orgen sebagai media hiburannya. Dalam proses pelaksanaan aktivitas badunia-dunia mengalami perubahan yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi dan globalisasi. Dalam aktivitas badunia-dunia juga terdapat makna bagi masyarakat, bahwasannya dalam penampilan randai terkandung makna kato jo baso, dan saluang dendang terkandung nasehat-nasehat. Adapun nilai-nilai yang terkandung adalah mempererat hubungan kekeluargaan, silaturahmi, berfoya-foya, dan disebabkan badunia-dunia ini harta dapat tergadai.
CITATION STYLE
Febriani, W. (2022). AKTIVITAS BADUNIA-DUNIA PADA PESTA PERNIKAHAN DI NAGARI PEMATANG PANJANG TAHUN 1961-2017. Nazharat: Jurnal Kebudayaan, 28(1), 1–17. https://doi.org/10.30631/nazharat.v28i1.64
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.