Dalam beberapa dekade belakangan telah terjadi penurunan usia menarche di beberapa Negara, menjadi lebih cepat, seperti pada anak perempuan di Amerika Serikat rata-rata usia menarche menurun dari 14,2 tahun pada 1900 menjadi 12,45 tahun pada 2010. Studi populasi di Portugal menunjukan terjadinya penurunan usia menarche dari 15 tahun menjadi 12,03 tahun dalam kurun waktu 90 tahun. Di Indonesia, hasil penelitian pada tahun 1932 rata-rata usia menarche adalah 15 tahun dan pada tahun 1992 rata-rata usia menarche adalah 12,69 tahun. Sekitar 20%, anak perempuan mengalami depresi selama dua dekade dalam kehidupannya yang dalam hal ini dikaitkan sebagai upaya bunuh diri dengan berbagai alasan seperti ketakutan akan masa depan, termasuk didalamnya tentang kegagalan akademik, kesulitan perkawinan, menjadi pengangguran, penyalahgunaan obat terlarang, kenakalan remaja, dan masalah hukum. Menarche dini juga beresiko hamil diluar nikah dan terjadinya aborsi. Penelitian ini menggunakan Literatur Review 19 artikel tentang pubertas dini dari Pubmed, Science Direct, and Google Scholar terbitan 2015 – 2020. Hasil analisa dari pengumpulan artikel penelitian, ditemukan 17 Artikel mengaitkan nutrisi dengan usia menarche, 4 Artikel menemukan kondisi sosial ekonomi mempengaruhi pubertas awal dan 7 Artikel menemukan perilaku lingkungan tempat tinggal mempengaruhi menarche. Kesimpulan penelitian ini adalah gizi yang tidak seimbang, pendapatan orang tua yang tinggi sehingga mempengaruhi pergaulan dan gaya hidup, serta lingkungan tempat tinggal yang membentuk pola perilaku anak, menjadi penyebab terjadinya menarche dini.
CITATION STYLE
Fadhilah, N. N., & Katmini, K. (2021). Studi Literatur : Determinan Menarche Dini Pada Siswi. JIK JURNAL ILMU KESEHATAN, 5(2), 354. https://doi.org/10.33757/jik.v5i2.414
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.