Abstract: Nowadays, the popularity of contact lens increases progressively, not only in refractive anomaly correction but also in fashion purposes. Albeit, among contact lens wearers, there is a tendency of the occurence of eye infection, especially the cornea. We reported a 13-year-old female that came to the Eye Departement of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado with the main complaint of blurred left eye since a week ago. Physical examination resulted in normal right eye and its visual acuity was within normal limit (6/6). Examination of the left eye resulted in visual acuity of 1/300, palpebral blepharospasm, conjunctival and ciliar injections, anterior stromal defect of 3x5 mm in the cornea, and hypopion <1mm in the anterior chamber. The ultrasound examination showed spreading aggregations and turbidity of the vitreous body. This patient was diagnosed as emmetropia of the right eye and contact-lens-induced endophthalmitis of the left eye. The therapy consisted of tobramycin, artificial tears, polyvinylpyrrolidone, vitamin C, mefenamic acid, and chlorpheniramine maleate tablet. Although there was improvement of visual acuity and clinical signs during 8-day hospitalization, the prognosis was good for ad vitam but poor for functionam and sanationam. This case indicates that education to the contact lens wearers is still needed even in this modern era.Keywords: contact lens, endophthalmitisAbstrak: Dewasa ini, lensa kontak mengalami peningkatan popularitas yang pesat, bukan saja dalam hal kelainan refraksi tetapi juga untuk keperluan mode. Pemakaian lensa kontak berisiko terjadinya infeksi pada mata, terutama kornea. Kami melaporkan seorang perempuan berusia 13 tahun, datang ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Mata, RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dengan keluhan pandangan mata kiri kabur sejak satu minggu lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan mata kanan (OD) dalam batas normal dengan visus 6/6. Pada mata kiri (OS) didapatkan visus 1/300, blefarospasme palpebra, injeksi konjungtiva dan silier, pada kornea terdapat defek 1/3 anterior stroma dengan ukuran 3x5 mm, dan pada kamera okuli anterior terdapat hipopion setinggi <1 mm. Hasil pemeriksaan USG dari OS menunjukkan gambaran agregat yang menyebar dan kekeruhan vitreus. Pasien didiagnosis dengan emetropia okuli dekstra dan endoftalmitis okuli sinistra yang diinduksi penggunaan lensa kontak. Terapi yang diberikan ialah antibiotika tobramisin, artificial tears, polyvinylpyrrolidone, vitamin C, asam mefenamat, dan klorfeniramin maleat tablet. Pasien mengalami perbaikan visus dan gejala klinis selama delapan hari rawat inap. Prognosis pasien tergolong baik untuk prognosis ad vitam tetapi tergolong buruk untuk functionam dan sanationam. Kasus ini mengindikasikan bahwa edukasi terhadap pengguna lensa kontak tetap diperlukan dalam era modern ini.Kata kunci: lensa kontak, endoftalmitis
CITATION STYLE
Nursalim, A. J., & Poluan, H. (2018). Endoftalmitis yang dinduksi penggunaan lensa kontak – Laporan kasus. JURNAL BIOMEDIK (JBM), 10(2). https://doi.org/10.35790/jbm.10.2.2018.20094
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.