Peran Guru Mengembangkan Interaksi Sosial Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa C

  • Tibo P
  • Tobing O
  • Brutu Y
N/ACitations
Citations of this article
75Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Riset ini bertujuan mengetahui peran guru mengembangkan interaksi sosial anak tunagrahita di Sekolah Luar Biasa C Karya Tulus Tuntungan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kualitatif, melalui cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Guru Pendidikan Agama Katolik, wakil kepala sekolah, wali kelas, dan siswa berpartisipasi sebagai informan dalam penelitian ini. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru sebagai demonstran dalam mengembangkan keterampilan interaksi sosial anak penyandang distabilitas dilakukan secara khusus, sebelum melakukan proses pembelajaran, guru menyiapkan rencana proses pembelajaran dan menguasai materi materi. Guru sebagai pengelola kelas mampu mengatur ruang kelas dengan kursi yang dirancang untuk membuat siswa merasa nyaman. Sebagai pemandu dalam proses pembelajaran, guru mengelompokkan siswa dan menugaskan proyek kelompok untuk membina kerja sama di antara mereka. Selain sebagai evaluator, guru memberikan reward sebagai bentuk apresiasi kepada siswa dan untuk meningkatkan minat belajarnya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Tibo, P., Tobing, O. S. L., & Brutu, Y. T. (2022). Peran Guru Mengembangkan Interaksi Sosial Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa C. KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat, 3(3), 151–157. https://doi.org/10.37010/kangmas.v3i3.903

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free