Layanan Konseling Krisis: Mengatasi Masalah Traumatik Siswa Yang Menjadi Korban Bullying

  • Yurianto A
N/ACitations
Citations of this article
26Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kasus bullying tidak dapat dianggap sebagai permasalahan yang sepele. Masih banyak kasus bullying yang terjadi pada siswa di Indonesia. Kejadian-kejadian bullying tersebut dapat menimbulkan kondisi krisis pada siswa. Adanya layanan bimbingan dan konseling di sekolah dapat memudahkan siswa untuk mengatasi atau melewati kondisi krisis tersebut. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji layanan konseling krisis untuk membantu siswa yang menjadi korban bullying. Metode yang digunakan yaitu berupa kajian literatur. Dimana penulis mengkaji data-data yang ditemukan dari karya penulis lain. Konseling krisis merupakan sebuah pendekatan dalam memberikan bantuan oleh seorang profesional terhadap individu yang mengalami kondisi krisis dalam dirinya. Terdapat berbagai variasi pendekatan dapat digunakan dalam pelaksanaan konseling krisis dapat misalnya  pendekatan realita, pendekatan perilaku (behavioral), pendekatan SFBC, pendekatan person centered, pendekatan kognitif, dan sebagainya. Konseling krisis juga memiliki beberapa tahapan yaitu tahap awal, tahap transisi, tahap kerja, dan tahap terminasi. Penerapan konseling krisis tersebut sangat bermanfaat bagi siswa, dimana siswa berhasil melewati kondisi krisisnya sehingga tidak menimbulkan trauma yang mendalam.      Kata Kunci: Konseling Krisis, Siswa, Bullying, Traumatik

Cite

CITATION STYLE

APA

Yurianto, A. F. (2022). Layanan Konseling Krisis: Mengatasi Masalah Traumatik Siswa Yang Menjadi Korban Bullying. INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling, 11(2), 148–154. https://doi.org/10.21009/insight.112.03

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free