Perkembangan industri media massa sangat mempengaruhi distribusi media tontonan masyarakat khususnya bagi generasi Z yang saat ini gemar mengikuti tontonan drama korea. Drama korea tersebut merupakan produk budaya Korea Selatan yang dikenal sebagai fenomena korena wave. Akibatnya, generasi z ini memiliki bentuk karakteristik penonton seperti pada konsep teori kultivasi. Kemudian, karakteristik tersebut memiliki pengaruh pada gaya komunikasi generasi z yaitu mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk kultivasi dari tontonan Drama Korea pada gaya komunikasi di kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui Teknik wawancara kepada empat informan mahasiswa Ilmu Komunikasi UMJ. Hasil dari penelitan ini memaparkan bahwa terdapat satu informan yang memiliki kategori heavy viewers yaitu memiliki kapasitas menonton drama korea sebanyak 3-5 jam, 1 informan memiliki karakteristik moderate viewers yaitu mahasiswa memiliki kapasitas menonton antara heavy viewers dan light viewers, serta dua mahasiswa informan lainnya menunjukkan light viewers atau jarang menonton drama korea. Melalui bentuk karakteristik penonton ini mempengaruhi bagaimana motivasi, sikap dan perilaku mahasiswa dalam menggunakan kosa kata tersebut sebagai gaya komunikasi pada interaksi sosial budaya. Oleh karena itu, Hasil studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang preferensi pemirsa drama Korea dan dampaknya terhadap penggunaan Bahasa Korea dalam kehidupan sehari-hari.
CITATION STYLE
Redhita, A. H., Utama, I. M., Azzahra, L., Akbar, M. F., Hassim, R. A., & Hasna, S. (2023). KULTIVASI DAN BUDAYA K-POP (STUDI ANALISIS KULTIVASI DRAMA KOREA PADA GAYA KOMUNIKASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA). Jurnal Bincang Komunikasi, 1(2), 20. https://doi.org/10.24853/jbk.1.2.2023.20-30
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.