Kandungan besi (Fe) merupakan masalah yang sering ditemukan pada air tanah. Hal tersebut menyebabkan air berubah warna kekuningan dan berbau. Untuk menjernihkan serta mengurangi kandungan besi dalam air perlu adanya pengolahan air. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Ipomoea batatas L. sebagai flokulan terhadap kandungan besi dalam pengolahan air. Penelitian dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama yaitu optimasi parameter-parameter optimum pengolahan dilanjutkan dengan pengolahan air menggunakan parameter-parameter optimum dengan metoda Jar test. Tahap kedua yaitu analisis kadar besi pada air hasil olahan dan non olahan dengan metoda AAS, dan analisis gugus fungsi pada daun Ipomoea batatas L. secara FTIR. Hasil analisis menunjukkan parameter optimum pengolahan air menggunakan ekstrak daun Ipomoea batatas L. sebagai flokulan adalah pH 8, dosis koagulan 50 mg/L, dosis flokulan 25 mg/L, kecepatan pengadukan koagulan 200 rpm dan kecepatan pengadukan flokulan 40 rpm masing-masing selama 10 menit. Hasil pengujian kadar besi pada air non olahan 5,13 mg/L dan pada air olahan tidak terdeteksi. Uji statistik menunjukkan perbedaan signifikan antara konsentrasi besi di dalam air sumur sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Perlakuan memberikan pengaruh berupa penurunan kandungan besi dalam air sumur. Hasil analisis gugus fungsi pada daun Ipomoea batatas L. mengandung -OH (3363), C=O karbonil (1653), dan C=C aromatik (1546). Simpulan hasil penelitian ini adalah ekstrak daun Ipomoea batatas L. berpengaruh pada penurunan kadar besi dalam air yang diduga karena mekanisme destabilisasi koloid jenis sweep floc melalui absorpsi kimia serta reaksi besi dengan flokulan yang mengandung gugus fungsi karboksilat dan fenolik.
CITATION STYLE
Rohana, H., Maemunah, I., & Sonjaya, Y. (2023). Pengaruh Ekstrak Daun Ipomoea batatas L. sebagai Flokulan Fe dalam Pengolahan Air. Indonesian Journal of Laboratory, 1(1), 60. https://doi.org/10.22146/ijl.v1i1.83449
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.