Artikel ini membahas tentang polarisasi politik dan disinformasi politik dalam rangkaian agenda pelemahan KPK yang berdampak pada perilaku politik masyarakat di Twitter. Artikel ini menggunakan konsep political polarization, political disinformation, dan political behavior. Tulisan ini menggunakan metode big data analysis untuk pengambilan data dan analisis data. Selanjutnya, metode tersebut digunakan untuk mengidentifikasi dan memetakan polarisasi isu, isi wacana, dan aktor sebagai opinion leader. Artikel ini juga melakukan pemetaan dan analisis kritis tentang narasi yang diproduksi di media sosial, khususnya Twitter. Wacana dan aktor dalam rangkaian agenda pelemahan KPK disoroti melalui tiga peristiwa, yaitu peristiwa Revisi Undang-Undang KPK, terpilihnya Ketua KPK Firli Bahuri, dan Tes Wawasan Kebangsaan. Temuan yang disampaikan di tulisan ini, yaitu polarisasi politik di antara kelompok pro pemerintah dan oposisi pemerintah dan disinformasi politik yang diproduksi dengan membawa isu taliban dan isu radikalisme. Pada akhirnya, perilaku politik masyarakat dalam agenda pelemahan KPK cenderung melekatkan diri pada influencer yang memiliki orientasi politik yang serupa.
CITATION STYLE
Kriswantoro, T., Ayuning, E., Reswara, A., & Zidan, A. (2022). Political Polarization dan Political Disinformation. Jurnal PolGov, 4(2), 50–110. https://doi.org/10.22146/polgov.v4i2.3554
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.