Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah Jawa dan Bali serta wilayah di Indonesia lainnya yang terdeteksi sebagai kawasan zona merah telah menyebabkan berbagai pro dan kontra di masyarakat. Penerapan kebijakan ini dinilai beresiko karena secara tidak langsung menyebabkan lemahnya pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama di wilayah pulau Bali yang sumber penghasilan masyarakat berasal dari sektor pariwisata. Kondisi ini menyebabkan tidak sedikit masyarakat Bali yang mengalami tekanan psikis akibat desakan kebutuhan yang tinggi sementara tidak sebanding dengan penghasilan yang diterima. Akibat tekanan psikis yang berat menyebabkan banyak masyarakat Bali yang mengalami stres dan kondisi ini disebut dengan istilah stress psikososial. Merujuk pada pandangan Agama Hindu kondisi semacam ini dapat diselesaikan melalui praktik meditasi. Penelitian ini akan berupaya membahas peran meditasi sebagai alternatif penanganan stress psikososial masyarakat Bali selama PPKM, yang dirumuskan melalui beberapa pembahasan. Pembahasan tersebut meliputi pemahaman tentang meditasi, stres psikososial masyarakat Bali selama masa PPKM Darurat, dan meditasi sebagai alternatif penanganan stress psikososial masyarakat Bali selama masa PPKM. Metode yang peneliti gunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan pengumpulan, display, dan analisis data yang sudah diperoleh berdasarkan pada studi dokumen. Hasilnya peneliti menemukan bahwa meditasi dapat mengurangi tingkat stress masyarakat Bali yang terdampak kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali.
CITATION STYLE
Ida Bagus Putu Adnyana. (2022). Meditasi Sebagai Alternatif Penanganan Stres Psikososial Masyarakat Bali Selama Masa PPKM Darurat. Jurnal Yoga Dan Kesehatan, 5(2), 215–233. https://doi.org/10.25078/jyk.v5i2.1899
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.