Waru laut (Thespesia populnea (L.) Soland) merupakan tanaman tepi pantai yang digunakan secara tradisional sebagai penurun bengkak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder daun waru laut (Thespesia populnea (L.) Soland), untuk mengetahui potensi antiinflamasi ekstrak daun waru laut (Thespesia populnea (L.) Soland), dan efek dosis ekstrak daun waru laut (Thespesia populnea (L.) Soland) yang paling baik. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan jenis postest control group design. Pada penelitian ini terdapat 5 kelompok hewan uji tikus putih diantaranya kelompok kontrol negatif (aquades), kontrol positif (Methylprednisolone), pelakuan 1 (ekstrak dosis 500 mg/kgBB), perlakuan 2 (ekstrak dosis 750 mg/kgBB), dan perlakuan 3 (ekstrak dosis 1000 mg/kgBB). Hasil dari penelitian ini adalah daun waru laut mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin. Kelompok Perlakuan 1 dan perlakuan 2 terjadi penurunan edema pada menit ke-120 yaitu 2,8 mm dari besar edema setelah 30 menit injeksi karagenin adalah pada kelompok perlakuan 1 sebesar 3,9 mm dan perlakuan 2 sebesar 3,7 mm. Sedangkan pada perlakuan 3 terjadi penurunan edema pada menit ke-120 yaitu 2,3 mm dari 3,95 mm edema setelah 30 menit injeksi karagenin. Pada dosis ekstrak daun waru laut memiliki potensi sebagai antiinflamasi dengan dosis yang paling baik adalah dosis 1000 mg/kgBB.
CITATION STYLE
Pia Batmomolin, Aulia Debby Pelu, & Astin Buton. (2023). Uji Farmakologi Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Waru Laut (Thespesia Populnea (L.) Soland) Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus). Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan, 2(2), 70–77. https://doi.org/10.55606/jpikes.v2i2.1276
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.