Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang antibiotik merupakan faktor resiko meningkatnya tingkat resistensi bakteri terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pasien rawat jalan tentang penggunaan antibiotika di wilayah kota dan pinggiran Karanganyar, serta untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan responden. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian analitik non eksperimental dengan desain penelitian Cross-Sectional Study. Sampel diperoleh menggunakan metode accidental sampling. Data penelitian diperoleh dari kuesioner diisi oleh 225 pasien rawat jalan di Puskesmas Ngargoyoso dan 281 pasien rawat jalan di Puskesmas Karanganyar. Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi data karakteristik pasien terutama tingkat pendidikan (diukur dengan Chi Square) dan data pengetahuan (diukur dengan karakterisasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kedua Puskesmas Wilayah Karanganyar memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi yaitu >75% (Puskesmas Ngargoyoso sebanyak 76,4% (172 orang) dan di Puskesmas Karanganyar sebanyak 81,8% (230 orang) mempunyai pengetahuan tinggi). Hasil analisis menggunakan Chi-Square menunjukkan bahwa di kedua lokasi (Puskesmas Karanganyar dan Puskesmas Ngargoyoso) terdapat hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan tingkat pengetahuan responden tentang penggunaan antibiotika (p value < 0,05). Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan pasien rawat jalan tentang penggunaan antibiotika di 2 Puskesmas Kabupaten Karanganyar tergolong tinggi.
CITATION STYLE
Dewi, M. A. C., & Farida, Y. (2018). Tingkat Pengetahuan Pasien Rawat Jalan Tentang Penggunaan Antibiotika di Puskesmas Wilayah Karanganyar. JPSCR : Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 3(1), 27. https://doi.org/10.20961/jpscr.v3i1.15102
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.