Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kitab kuning yang menjadi sebuah rujukan/kajian yang dipelajari di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Lirboyo (Pesantren Induk) dalam proses pembelajaran. Penelitian ini lebih fokus pada manajemen pembelajaran kitab kuning dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Lirboyo (Pesantren Induk). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Pada penelitian ini untuk pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Lirboyo (Pesantren Induk) pembelajanya dibagi menjadi 4 tingkatan yang berdeda yang meliputi, (1) ibtida, (2) tsanawi, (3) aliyah, (4) ma’had aly. Adapun dalam tingkatan tersebut memiliki manajemen pembelajaran kitab kuning yang sama sesuai dengan kurikulum yang ada. Penilitian ini menunjukkan bahwa : 1) perencanaan manajemen pembelajaran kitab kuning dengan cara membuat jadwal sesuai dengan kurikulum yang berlaku serta materi pembelajarannya yang akan diberikan kepada santri diserahkan pada pengajar, sehingga pengajar menyampaikan pembelajaran sesuai dengan tingkatannya masing-masing, 2) pelaksanaan pembelajaran tingkat ibtida dari jam 07.00-11.00 & wajib belajar mulai dari jam 19.00-21.00, dilanjutkan diskusi/musyawaroh tentang review materi yang belum dipahami saat pembelajaran serta saling shareing. Tingkat tsanawi dan aliyah, dimulai dari 07.00-11.00 dan wajib belajar dari jam 19.00-23.00 dan jam musyawaroh 02.00-04.00. Prosedur program pembelajaran dilakukan dengan cara pengajar membaca kitab kemudian didengar dan diperhatikan oleh santri, dan apabila kurang paham maka bisa menanyakan diwaktu musyawaroh, 3) Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan 2 kali ujian per semesternya. Adapun evalaasinya yaitu UTS dan UAS tertulis, namun juga terdapat ujian koreksian kitab, hafalan nadzom, dan absensi. Ujian koreksian kitab dan hafalan nadzom wajib lulus sesuai dengan prosedur yang berlaku karena ujian koreksian kitab dan hafalan nadzom itu sebagai syarat untuk mengikuti UTS dan UAS tertulis. Evaluasi terdapat 2 tahapan jika dilihat melalui semester. Melalui evaluasi hafalan, pemahaman, dan kemampuan membaca kitab kuning. Selain itu juga ada evaluasi harian yang dilakukan wali kelas. Kata Kunci : manajemen pembelajaran;pondok pesantren
CITATION STYLE
Kurniasari, A. (2022). Manajemen Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren. Jurnal Studi Islam Dan Kemuhammadiyahan (JASIKA), 2(1). https://doi.org/10.18196/jasika.v2i1.22
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.