Taman sebagai ruang publik harus memenuhi standar yang baik terutama dalam hal perancangan kota dan ketersedian fasilitas. Penyediaan fasilitas tersebut juga perlu disesuaikan terhadap jenis taman dan peninjauan terhadap kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini, analisis yang dilakukan bertujuan untuk melakukan penataan taman yaitu dengan menggunakan metode kuantitaf dengan teknik analisa deskriptif. Teknik tersebut berdasarkan pada aspek pengukuran secara objektif terhadap fenomena sosial. Metode analisis yang digunakan untuk mengolah data yaitu analisis karakteristik pengunjung, aspek pendukung taman, serta analisis perancangaan. Selain itu, data yang perlu diperhatikan yaitu tentang jenis fasilitas publik yang relevan, serta data mengenai persepsi masyarakat akan kebutuhan ruang publik. Rencana konsep penataan yang akan diterapkan pada taman Tirto Agung ini yaitu “Banyumanik Green Park”. Konsep tersebut menjelaskan tentang suatu taman di Banyumanik yang mempertimbangkan aspek hijau/ lingkungan. Dalam kegiatan penataan pada taman Tirto Agung ini, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat terkait fungsi ekologi, fungsi estetika, fungsi kesehatan, fungsi rekreasi dan fungsi ekonomi dari ruang terbuka hijau, sehingga taman ini dapat digunakan sebagai wadah bagi aktivitas masyarakat kota yang dapat dinikmati oleh semua kelompok umur dengan penataan lansekap yang dapat meningkatkan nilai estetika dari suatu kawasan taman.
CITATION STYLE
Alda, A. F., & . N. (2015). Penataan Taman Tirto Agung sebagai Ruang Publik di Kecamatan Banyumanik Semarang. Ruang, 1(4), 161. https://doi.org/10.14710/ruang.1.4.161-170
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.