Media digital yang berkembang saat ini membuat kegiatan manusia terpusat pada media digital. Namun, terdapat berbagai dampak negatif melalui media digital yang merugikan manusia yaitu maraknya berita yang tidak akurat (hoax). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan mahasiswa Unpar dalam menghadapi perkembangan digitalisasi untuk menghindari terjadinya kerancuan berpikir dan penyebaran hoax pada media digital. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui penyebaran survei berbentuk google form kepada mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan dari semua angkatan dan fakultas. Berdasarkan hasil dan pembahasan survei yang dijawab oleh 80 responden, ditemukan bahwa mayoritas mahasiswa Unpar pernah menerima informasi atau berita hoax yang didapatkan melalui media digital, terutama melalui group chat dan media sosial seperti Instagram dan Facebook. Menurut sebagian besar mahasiswa Unpar, faktor yang menyebabkan banyaknya hoax yang beredar di media digital adalah kecenderungan masyarakat untuk mudah percaya pada informasi atau berita baru dan kurangnya literasi digital masyarakat. Oleh sebab itu, upaya yang efektif untuk meminimalkan beredarnya berita hoax di media digital adalah dengan meningkatkan literasi digital masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan. Selain itu, langkah preventif yang dapat dilakukan agar tidak mudah terkonsumsi oleh hoax yaitu bersifat kritis dalam menerima informasi dan tidak mudah percaya pada berita yang belum diketahui kebenarannya.
CITATION STYLE
Wastujaya, A., Nathania, C., Claudia Rumayar, F., Debora, S., & Sirait, A. (2022). Kesiapan Mahasiswa UNPAR dalam Menghadapi Penyebaran Hoax dan Kerancuan Berpikir di Media melalui Literasi Digital. Sapientia Humana: Jurnal Sosial Humaniora, 2(01), 157–170. https://doi.org/10.26593/jsh.v2i01.5916
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.