Miskonsepsi tentang transisi PAUD ke SD masih sering dijumpai. Miskonsepsi tersebut dapat berupa tes calistung sebagai alat penerimaan SD sehingga pada masa pendidikan usia dini, anak mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan. Tujuan penelitian untuk menggambarkan penerapan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, FGD. Hasil penelitian ini diketahui bahwa adanya upaya dalam melakukan transisi PAUD-SD yang menyenangkan, dibuktikan dengan (1) PPDB tidak menggunakan tes calistung tetapi menggunakan asesmen. (2) Telah diterapkannya kegiatan MPLS selama 1 minggu. (3) Proses pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan fondasi anak telah dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Hal tersebut dibuktikan dengan setting ruang belajar pada SD yang menyenangkan, lingkungan PAUD dan SD kelas awal berada satu tempat, menempatkan lulusan PG-PAUD menjadi guru pada SD kelas awal. Selain itu, proses pembelajaran di SD Lab School FIP UMJ masih menerapkan tes tulis dan lisan dalam mengukur capaian belajar siswa.
CITATION STYLE
Susilahati, S., Nurmalia, L., Widiawati, H., Laksana, A. M., & Maliadani, L. (2023). Upaya Penerapan Transisi PAUD Ke SD yang Menyenangkan: Ditinjau dari PPDB, MPLS dan Proses Pembelajaran. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(5), 5779–5794. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i5.5320
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.