Rendahnya kemampuan literasi sains siswa di Indonesia dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya yaitu bahan ajar, karena sumber utama pembelajaran siswa di Indonesia masih menggunakan bahan ajar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi mengenai ruang lingkup literasi sains yang mencakup pengetahuan sains, penyelidikan hakikat sains, sains sebagai cara untuk berpikir dan interaksi sains, teknologi dan masyarakat pada bahan ajar yang digunakan di sekolah. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrument lembar observasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari kategori dalam setiap bab yang diteliti dari bab 1 dan bab 2. Bab 1 memiliki kandungan literasi sains yang lebih tinggi daripada bab 2 dengan presentasi perbandingan pada kategori pengetahuan sains sebesar 15,33% pada bab 1, dan 12,66% pada bab 2, kategori sains sebagai cara untuk menyelidiki sebesar 21,32% pada bab 1 dan 18,66% pada bab 2, kategori sains sebagai cara untuk berpikir yaitu sebesar 16,66% pada bab 1, dan 14,66% jumlah kemunculan presentase pada bab 2. Kategori interaksi sains, teknologi dan masyarakat sebesar 2,66% pada bab 1 maupun bab 2. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan kategori literasi sains yang muncul pada masing-masing bab memiliki jumlah dan presentase yang beragam. Kata Kunci: Literasi Sains, Bahan Ajar, Kurikulum 2013
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Hamidah, I., Ratnasari, A., & Suparjo, J. (2022). Analisis Kategori Literasi Sains pada Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013. KULIDAWA, 2(2), 52. https://doi.org/10.31332/kd.v2i2.3094