ABSTRAKDaerah Kota Baru, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, tepatnya di jalan Dr. Sutomo sampai jalan Ampera merupakan daerah pemukiman serta perdagangan yang sering mengalami kekurangan air bersih terutama pada musim kemarau. Daerah tersebut sebenarnya sudah terjangkau oleh jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) namun jumlah air masih terbatas dan kualitas masih kurang baik hanya melayani 78.194 pelanggan dengan cakupan 74,1% penduduk (Perusahaan Daerah Air Minum Kota Pontianak, 2012). Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi kekurangan air baku adalah dengan memanfaatkan sumber air tanah bebas sebagai sumber air baku. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kuantitas air menurut Kepmen Energi dan SDM No.1451/10/MEM/2000, kualitas air berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 kelas I serta arah aliran/pola sebaran didaerah penelitian. Pengukuran tinggi muka air tanah dan pengambilan sampel air tanah pada waktu sebelum hujan/kemarau pada tanggal 3 Februari 2014 dan setelah hujan pada tanggal 1 Maret 2014. Sumur yang dipilih sebanyak 12 titik untuk pengukuran tinggi muka air tanah serta kuantitas air di daerah penelitian sedangkan uji kualitas dipilih 4 sumur dengan metode pengambilan sampel menggunakan grab sampel. Parameter yang di uji adalah TSS, TDS, Besi (Fe), pH, Sulfat (SO4) dan BOD5. Kuantitas air tanah sebelum hujan untuk debit maksimum 0,003645 l/detik sedangkan setelah hujan debit maksimum sebesar 0,004062 l/detik. Hasil ini menunjukkan bahwa kuantitas air tanah bebas di daerah tersebut masuk kedalam kategori potensi kecil karena berada < 2 liter/detik. Analisis kualitas air sumur parameter TSS tertinggi sebelum hujan 89 mg/l dan terendah 11 mg/l sedangkan nilai tertinggi setelah hujan 73 mg/l dan terendah 3 mg/l. Nilai TDS tertinggi sebelum hujan 742 mg/l dan terendah 189,9 mg/l sedangkan nilai tertinggi setelah hujan 1148 mg/l dan terendah 213 mg/l. Nilai Besi (Fe) tertinggi sebelum hujan 9,294 mg/l dan terendah 0,896 mg/l sedangkan nilai tertinggi setelah hujan 0,306 mg/l dan terendah 0,034 mg/l. Nilai pH tertinggi sebelum hujan sebesar 7,25 dan terendah 6,82 sedangkan nilai tertinggi setelah hujan 6,93 dan terendah 6,142. Nilai Sulfat (SO4) tertinggi sebelum hujan 32 mg/l dan terendah 0 mg/l sedangkan nilai tertinggi setelah hujan 77 mg/l dan terendah 25 mg/l. Nilai BOD tertinggi sebelum hujan 135,59 mg/l dan terendah 17,28 mg/l sedangkan nilai tertinggi setelah hujan 24,91 dan terendah 12,2 mg/l. Hasil uji kualitas air tanah menunjukkan tidak layak untuk digunakan untuk air baku air minum dan/atau peruntukan lainnya karena masih terdapat parameter yang berada di atas baku mutu. Pola aliran air tanah di daerah penelitian mengalir dari arah selatan menuju ke arah utara yaitu bermuara ke sungai kapuas. Pola sebaran parameter pencemar mengikuti arah arah aliran air tanah dan dipengaruhi oleh aktivitas yang ada disekitar lokasi sumur.Kata Kunci : Air Tanah, Kuantitas air tanah, Kualitas air tanah, arah aliran, pola sebaran parameter pencemar.
CITATION STYLE
Wijaya, A. (2014). POTENSI AIR TANAH DANGKAL DI DAERAH KELURAHAN KOTA BARU KECAMATAN PONTIANAK SELATAN - KOTA PONTIANAK (Studi Kasus Jalan Dr. Sutomo – Ampera). Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 2(1). https://doi.org/10.26418/jtllb.v2i1.7299
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.