Konflik simpang menyebabkan banyak permasalahan arus kenderaan dimulut simpang, teruama konflik crossing yang sangat nyata persilangan arusnya. Penelitian ini berlokasi di FlyOver Jamin Ginting tepatna dititik awal flaover, ruas jalan A.H. Nasution dan Jalan Pintu Air IV merupakan tipe persimpangan berlengan 3 dan tidak sebidang, sehingga berpotensi terjadi konflik simpang di antaranya Diverging (berpisah), Merging (bergabung), Crossing (berpotongan ), dan Weaving (bersilangan). Jenis metode penelitian ini adalah kualitatif deskripif, yang menggambarkan siuasi dilapangan kemudian mengkorelasikan dengan teori rekayasa lalulinas dan penelesaian konflik simpang. Hasil penelitian bahwa arus merging paling banyak terjadi. namun berpotesi terjadi Crossing dan rawan kecelakaan. Rekayasa yang dilakukan untuk menghindari crossing dengan meletakkan Sign/ rambu-rambu pada jarak 100 m, 50 m, dan 10 m. Dan tools lamp berupa lampu yield and stop dari arah Jalan AH. Nasuion menuju persimpangan flyover
CITATION STYLE
Ida Deliyarti Agustina, & Shofa Sofyan. (2023). REKAYASA PENANGANAN KONFLIK ARUS CROSSING DI PERSIMPANGAN FLY OVER JAMIN GINTING, JALAN PINTU AIR IV, DAN JALAN A.H. NASUTION MEDAN. JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION, 7(1), 69–74. https://doi.org/10.31289/jcebt.v7i1.8741
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.