Pendekatan saintifik merupakan kerangka ilmiah pembelajaran yang diterapkan pada Kurikulum 2013. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Berdasarkan hasil studi awal, ditemukan ketidaksesuaian antara langkah-langkah pembelajaran yang disusun dalam RPP dengan action guru di kelas. RPP berbasis saintifik, tapi dalam pelaksanaannya gaya mengajar guru masih menggunakan model konvensional, ceramah berbasis LKS. Belum optimalnya kemampuan guru mengajar dengan pendekatan saintifik disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: 1) pemahaman guru tentang konsep pendekatan saintifik masih “kurang”; 2) kemauan guru dalam menerapkan pembelajaran saintifik masih “kurang”; 3) kemampuan guru dalam mengimplimentasikan langkah 5M masih “kurang”; dan 4) kemampuan guru mengangkat materi kontekstual dalam pembelajaran saintifik masih pada tingkatan “cukup”. Berdasarkan permasalahan diatas, penulis sebagai pengawas pembina perlu memberikan bantuan professional kepada guru berupa pembinaan, bimbingan, pendampingan, dan supervisi. Bantuan professional yang dilakukan pengawas berkaitan dengan permasalahan diatas adalah pembinaan sekaligus pendampingan guru melalui metode Disketer klab pada 2 sekolah diwilayah binaan di Bareng dan Wonosalam Jombang, khususnya SMPN 2 Bareng. Pembinaan professional pengawas guna meningkatkan kemampuan guru menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melalui penerapan metode disketer klab sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan, dari rata-rata cukup di sesi pertama, meningkat menjadi “baik” di sesi kedua yaitu mencapai angka 92% , atau katagori ‘sangat baik’.
CITATION STYLE
Taufik, A. (2020). Disketer Klab: Sarana Guru untuk Meningkatkan Kemampuan dalam Menerapkan Pembelajaran Saintifik. SOSEARCH : Social Science Educational Research, 1(1), 46–52. https://doi.org/10.26740/sosearch.v1n1.p46-52
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.