Pengaruh Terapi Okupasi terhadap Gejala Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Halusinasi Pendengaran Rawat Inap di Yayasan Aulia Rahma Kemiling Bandar Lampung

  • Fitri N
N/ACitations
Citations of this article
327Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Halusinasi adalah pengalaman atau respon yang salah terhadap stimulasi sensorik. Salah satu penatalaksanaan halusinasi adalah terapi okupasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi gejala halusinasi pendengaran pada pasien halusinasi pendengaran. Menggunakan desain quasi wxperiment pre-post test without control group. Sejumlah 27 sampel dipilih dengan teknik total sampling, instrument yang valid dan reliabel. Analisis menggunakan dependent t test. Hasil penelitian menunjukan gejala halusinasi menurun setelah diberikan terapi okupasi. (p-value < α 0,05), frekuensi gejala halusinasi pendengaran yang dialami klien halusinasi pendengaran sebelum diberikan terapi okupasi yang paling banyak dalam katagori sedang (51,9%). Setelah diberikan terapi okupasi gejala halusinasi pendengaran yang paling banyak dalam katagori ringan (44,4%) Terapi okupasi di rekomendasikan untuk mengatasi halusinasi pada klien halusinasi pendengaran.

Cite

CITATION STYLE

APA

Fitri, N. Y. (2019). Pengaruh Terapi Okupasi terhadap Gejala Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Halusinasi Pendengaran Rawat Inap di Yayasan Aulia Rahma Kemiling Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung, 7(1), 33. https://doi.org/10.47218/jkpbl.v7i1.58

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free