Ruas Jalan Tol Semarang – Demak diharapkan dapat mengatasi kemacetan di jalur pantura Semarang-Demak-Surabaya yang sudah melebihi kapasitas. Jalan Tol Semarang – Demak Seksi 2 dibangun di atas tanah lunak dan mempunyai karakteristik daya dukung rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, dipilih konstruksi jalan dengan sistem struktur plat pada tiang (Slab on Pile). Konstruksi plat tiang mempunyai daya dukung yang baik untuk kondisi tanah tersebut, dimana beban konstruksi bagian atas ditahan oleh gaya geser (gaya gesek) sepanjang selimut tiang, Sistem Slab on Pile menggunakan perhitungan kapasitas daya dukung friksi. Penentuan kapasitas daya dukung tiang dapat dilakukan metode empiris: berdasarkan data N-SPT (Standart Penetration Test) menggunakan metode Meyerhoff (1976) dan kontrol akhir dengan data kalendering menggunakan metode Hilley (1930) serta PDA Test ( Pile Driving Analyzer) dengan analisis CAPWAP (Case Pile Wave Analysis Program). Berdasarkan penelitian diperoleh daya dukung kalendering terhadap jumlah segmen dari konfigurasi tiang pancang menunjukkan peningkatan secara linear. Perbandingan daya dukung tiang pancang berdasarkan metode empiris yaitu data N-SPT dengan metode Meyerhoff cenderung memiliki nilai daya dukung yang lebih kecil dari hasil pengujian dinamik melalui PDA. Sedangkan berdasarkan kalendering menggunakan metode Hilley menunjukan nilai daya dukung yang relatif sama dengan PDA, hal ini karena keduanya merupakan tes dinamik.
CITATION STYLE
Pratama, N., Nagari, P. E., Sudarmono, S., Setyono, K. J., & Suwarno, A. (2022). KOMPARASI KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG BERDASARKAN DATA N-SPT, KALENDERING, DAN PDA TEST (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Seksi 2: STA 10+690 s.d. 27+000). Bangun Rekaprima, 8(2), 71. https://doi.org/10.32497/bangunrekaprima.v8i2.3969
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.