Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung cukup lama menimbulkan masalah serius, terlebih lagi banyak penduduk Indonesia yang kehilangan nyawanya. Pemerintah telah mengupayakan berbagai cara untuk mengurangi penyebaran dan tingkat keparahan COVID-19. Tercatat terjadi beberapa kali lonjakan kasus baru COVID-19, yang tiap puncak keparahan menimbulkan korban lebih banyak. Selain itu lonjakan kasus membuat fasilitas pelayanan kesehatan kewalahan terutama disebabkan karena tenaga kesehatan yang turut terjangkit COVID-19 bahkan sampai dengan meninggal dunia. Fasilitas sarana dan prasarana di Puskesmas maupun rumah sakit tidak mampu menampung dan merawat pasien ketika lonjakan kasus terjadi. Sehingga ditemukan beberapa pasien yang tidak mendapat kesempatan perawatan di fasilitas kesehatan. Berlatar dengan kejadian tersebut, pemerintah berupaya untuk menambah fasilitas pelayanan merawat pasien COVID-19 dengan cara membuka isolasi terpusat pada beberapa tempat di Kota Semarang. Tujuan didirikannya isolasi terpusat yaitu untuk merawat pasien COVID-19 yang membutuhkan pemantauan khusus dan intensif serta memutus mata rantai penyebaran melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Analisis implementasi isolasi terpusat COVID-19 di Kota Semarang perlu dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan perawatan pasien dilapangan, sehingga dapat dievaluasi kekurangan dan kelebihan serta dilakukan perbaikan kedepannya.
CITATION STYLE
Zainafree, I., Maharani, C., Syukria, N., Raharjo, B. B., Hakam, M. A., Defi, R., … Rahmah, R. H. (2023). ANALISIS IMPLEMENTASI ISOLASI TERPUSAT COVID-19 DI KOTA SEMARANG. Bookchapter Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang, (4), 27–52. https://doi.org/10.15294/km.v1i4.119
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.