Perbandingan Pemberian Deksametason Intravena dan Lidokain Spray pada Kejadian Nyeri Tenggorok Paska Ekstubasi

  • Setiawan C
  • Sutiyono D
N/ACitations
Citations of this article
8Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Latar Belakang: Nyeri tenggorok merupakan salah satu komplikasi paska intubasi endotrakeal tersering, terjadi pada 30-70% pasien paska intubasi endotracheal. Hal ini disebabkan karena inflamasi dari mukosa trakea. Deksametason dan lidokain dipercaya bisa menekan inflarnasi pada mukosa trakea paska intubasi endotrakhea. Tujuan: Mengetahui efektivitas deksametason iv untuk mencegah nyeri tenggorok dibandingkan dengan lidokain spray. Metode: Penelitian jenis uji klinis acak tersamar ganda. Sampel penelitian 58 orang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 (Kl) diberikan dexametasone i.v 10 mg sebelum intubasi, kelompok 2 (K2) diberikan spray lidokain pada pipa endotrakea sepanjang 15 cm dari ujung distal. Kejadian nyeri tenggorok dinilai pada jam ke-1, ke-6 dan ke-24 paska ekstubasi.Hasil: Terdapat perbedaan tidak bermakna kejadian nyeri tenggorok pada kedua kelompok pada jam ke-1, ke-6 dan ke-24 (p=0,078, p=l,0, p=l,0). Terdapat perbedaan tidak bermakna kejadian suara serak pada kedua kelompok pada jam ke-1, ke-6 dan ke-24 (p=0,091,p=l,0, p=l,0) Simpulan: Pemberian deksametason i.v pre induksi untuk mencegah nyeri tenggorok pada pasien anestesi umum dengan intubasi endotrakhea tidak lebih efektif dibandingkan dengan lidokain spray.

Cite

CITATION STYLE

APA

Setiawan, C. T., & Sutiyono, D. (2016). Perbandingan Pemberian Deksametason Intravena dan Lidokain Spray pada Kejadian Nyeri Tenggorok Paska Ekstubasi. JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia), 8(1), 22. https://doi.org/10.14710/jai.v8i1.11861

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free