Cedera ligamen krusiatum anterior (ACL) merupakan salah satu dari cedera olahraga yang cukup sering terjadi, terutama pada individu berusia antara 20 hingga 40 tahun, dengan frekuensi 2 hingga 8 kali lipat lebih banyak pada perempuan dibanding laki-laki. Cedera ligamen krusiatum anterior dapat terjadi akibat kontak ataupun non-kontak. Cedera ligamen diklasifikasikan sebagai ringan, sedang, dan berat; tergantung dari integritas jaringan lunak dan derajat instabilitas sendi. Penentuan derajat cedera ligamen penting dalam menentukan jenis terapi yang dibutuhkan, prognosis penyembuhan anatomis dan fungsional; perlu tidaknya operasi, serta lamanya program rehabilitasi yang dibutuhkan. Anterior cruciate ligament (ACL) injuries are common, especially in young individuals who participate in sports activities, aging 20 to 40 years old, with double to eight times increasing probability of incidence in women compared to men. The ACL injuries can result from direct or contact and non-contact injuries. The ACL injuries can be varied in severity, from mild to severe cases. Establishing the severity of injuries is important for determining the apppropriate management, its prognosis both for anatomical and functional healing, as well as the need of surgical or reconstruction treatment and the duration of rehabilitation program.
CITATION STYLE
Wijayasurya, S., & Setiadi, T. H. (2021). CEDERA LIGAMEN KRUSIATUM ANTERIOR. Jurnal Muara Medika Dan Psikologi Klinis, 1(1), 98. https://doi.org/10.24912/jmmpk.v1i1.12091
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.