P PENGARUH VARIASI JUMLAH METANOL DALAM REAKSI PEMBUATAN BIODIESEL DARI FRAKSI STEARIN MINYAK SAWIT

  • Anggraini I
  • Hijriah A
N/ACitations
Citations of this article
36Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Transesterifikasi adalah tahap konversi dari stearin menjadi metil ester, melalui reaksi dengan metanol dan menghasilkan produk samping gliserol dengan kondisi operasi temperatur 65–70 °C. Biodiesel yang terbentuk dari variasi penambahan metanol, terdapat kenaikan dari standar mutu biodiesel seperti densitas (854,1 – 857,2 kg/m3), viskositas (4,3 – 5,1 cSt), air dan sedimen (0,00 –  0,15 % vol), temperatur distilasi (351,8 – 422,5 °C), angka iodium (37,17 – 61,93 % massa) dan residu karbon (0,2 – 2,2 % massa). Perolehan biodiesel yang memenuhi parameter uji adalah dengan menggunakan variasi rasio molar metanol/stearin 5 yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI 04-7182 : 2006). Sertifikat produk diperlukan untuk memberikan jaminan mutu kepada pelanggan. Sertifikat produk menyatakan kesesuain suatu produk yang dihasilkan secara berulang oleh suatu unit produksi terhadap standar produk atau regulasi teknis tertentu.

Cite

CITATION STYLE

APA

Anggraini, I. F., & Hijriah, A. Y. (2019). P PENGARUH VARIASI JUMLAH METANOL DALAM REAKSI PEMBUATAN BIODIESEL DARI FRAKSI STEARIN MINYAK SAWIT. Jurnal Teknik Patra Akademika, 10(01), 33–40. https://doi.org/10.52506/jtpa.v10i01.85

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free