Berkembangnya kebudayaan di dalam sejarah hidup manusia tidak bisa dilepaskan dari proses berpikir. Tingkat kemajuannya bukan hanya menyentuh masalah ilmu pengetahuan umum, tetapi juga menyentuh ke wilayah pelayanan gerejawi. Apabila kecakapan berpikir juga bersentuhan dengan pelayanan gerejawi, seharusnya kecakapan ini ditumbuhkembangkan oleh setiap orang percaya. Dalam batasan tertentu berpikir dapat diartikan menggunakan akal budi untuk memertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Secara teologis manusia diciptakan Allah dengan kemampuan berpikir yang melebihi semua makhluk. Manusia baru di dalam Kristus harus mengarahkan buah pemikirannya untuk hal-hal mulia sama seperti Allah yang memiliki sifat yang mulia. Hasil karya manusia harus digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan sesamanya.
CITATION STYLE
Sunarto. (2021). Kecakapan Berpikir dan Penerapannya dalam Pelayanan Kristen. TE DEUM (Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan), 4(2), 193–207. https://doi.org/10.51828/td.v4i2.62
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.