Stunting adalah kondisi pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat pada anak-anak akibat faktor-faktor seperti gizi yang tidak memadai, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial. Riset Kesehatan Dasar 2018 melaporkan bahwa prevalensi stunting parah di Indonesia mencapai 19,3%. Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dengan keluhan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan teman sebaya. Ia mengalami demam tinggi 2 hari sebelumnya disertai keluhan batuk dan pilek. Berat badannya sulit meningkat sejak usia 1-2 tahun dan berada di bawah garis merah Kartu Menuju Sehat (KMS). Pada tahun 2019, ia didiagnosis mengalami stunting. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) buruk. Kukunya terlihat kotor, dan terdapat bintik merah kecil di tangan, kaki, dan pipinya. Untuk mengatasi stunting, diperlukan peningkatan praktik pengasuhan, asupan gizi, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara berkala, serta promosi gaya hidup bersih dan sehat. Untuk mengatasi stunting, diperlukan peningkatan praktik pengasuhan, asupan gizi, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara berkala, serta promosi gaya hidup bersih dan sehat. Penulis menggunakan jenis metode penelaahan kasus dalam studi kasus ini dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tungga.
CITATION STYLE
Adiwinoto, R. P., Umijati, S., Graciela, A. M., Rahmadita, A. P., & Putra, O. N. (2024). Kejadian Stunting dengan Infeksi Saluran Nafas Akut pada Anak Usia 4 Tahun: Laporan Kasus. Maternal & Neonatal Health Journal, 5(1), 1–6. https://doi.org/10.37010/mnhj.v5i1.1422
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.