Isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dilakukan dalam berbagai tahap. Pada penelitian kali ini, dilakukan studi literatur untuk mengetahui bagaimana prosedur Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid. Prosedur biasanya diawali dengan uji fitokimia (skrining) dahulu. Uji fitokimia flavonoid dapat dilakukan dengan berbagai jenis uji, uji Bate Smith-Matcalfe, uji dengan NaOH 10%, dan uji Wilstatter. Bisa dilakukan ketiganya atau hanya salah satunya. Tahap pertama adalah ekstraksi dengan pelarut sesuai. Pelarut yang sesuai untuk isolasi senyawa flavonoid adalah pelarut polar dan semi-polar. Ekstraksi senyawa tanaman untuk isolasi flavonoid digunakan metode maserasi. Maserasi dilakukan selama 72 jam sambil dilakukan pengadukan setiap 24 jam. Setelah itu ekstrak dipekatkan dengan alat rotary vacum evaporator. Tahap selanjutnya yaitu fraksinasi. Untuk fraksinasi dalam isolasi senyawa flavonoid, dapat dilakukan dengan metode Ekstraksi Cair-Cair, Kromatografi Cair Vakum, Kromatografi Kolom, dan Kromatografi Lapis Tipis. Pelarut yang dapat digunakan dalam tahap ini bermacam-macam, tergantung dari metode yang digunakan. Selanjutnya dilakukan identifikasi isolat untuk mengetahui jenis flavonoid yang terdapat pada isolat. Metode yang dapat digunakan dalam tahap ini adalah Spektrofotometer UV-Vis, H-NMR, dan spektrofotometer FTIR. Bisa dengan satu metode ataupun dua metode.
CITATION STYLE
Ichsani, A., Febiola Lubis, C., Mahardika Urbaningrum, L., Dwi Rahmawati, N., & Anggraini, S. (2021). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid pada Tanaman. Jurnal Health Sains, 2(6), 751–757. https://doi.org/10.46799/jhs.v2i6.188
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.