Limbah kelapa sawit di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat seiring dengan perluasan areal perkebunan kelapa sawit. Hal ini menyebabkan penumpukan limbah kelapa sawit terutama tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan pengelolaan limbah yang minim. TKKS tersusun atas berbagai kandungan didalamnya, salah satunya adalah selulosa. Kandungan selulosa TKKS yang tinggi berpotensi menjadi absorben alami yang ramah lingkungan sekaligus sebagai bentuk pengelolaan limbah TKKS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi selulosa TKKS sebagai absorben alami dengan metode delignifikasi dan bleaching. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Penelitian ekstraksi selulosa memiliki dua faktor perlakuan, yaitu persentase NaOH (10%, 20%, 30%) pada proses delignifikasi dan persentase H2O2 (0%, 5%, 10%) pada proses bleaching. Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa proses delignifikasi berpengaruh nyata terhadap yield TKKS dengan konsentrasi 10%, sedangkan pada uji whiteness index H2O2 memiliki tingkat kecerahan maksimal dengan daya serap terbaik diperoleh dari perlakuan 20% NaOH + 10% H2O2 sebesar 12,87 g H2O/g. Perlakuan yang tepat pada ekstraksi selulosa TKKS sebagai absorben alami terdapat pada perlakuan 20% NaOH + 10% H2O2.
CITATION STYLE
Ritonga, P. C., Putri, S. A. E., Setiawan, E., Pramaysella, A. D., & Puyanggana, C. K. B. (2023). EFEKTIVITAS EKSTRAKSI SELULOSA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI ABSORBEN MENGGUNAKAN METODE DELIGNIFIKASI DAN BLEACHING. Jurnal Teknologi Pertanian, 24(3), 149–156. https://doi.org/10.21776/ub.jtp.2023.024.03.1
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.