Latar Belakang: Anemia defesiensi besi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi dengan kejadian tertinggi pada umur 6- 24 bulan. Salah satu penyebab kejadian anemia adalah adanya ICC (Imediettly Cord Clamping) di setiap persalinan. Pengkleman tali pusat secepatnya akan mengambil darah bayi 54-160 cc. Tujuan penelitian: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penundaan pemotongan tali pusat terhadap kadar hemoglobin pada Bayi Baru Lahir. Metodelogi: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasy Eksperiment dengan rancangan Posttest Only Control Group Design. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 bayi baru lahir terdiri dari 15 sebagai kelompok intervensi dan 15 sebagai kelompok kontrol. Hasil: Hasil penelitian didapatkan yaitu rata-rata kadar hemoglobin bayi baru lahir pada kelompok intervensi setelah diberikan perlakuan adalah 18,15 gram/dL dengan standar deviasi 1,08 sedangkan untuk kelompok kontrol post-test nilai rata- rata kadar haemoglobin bayi yaitu 16,29 gram/dL dengan standar deviensi 0,74. Hasil uji statistik menunjukan bahwa, nilai p=0,000 < 0,05. Kesimpulan: Berdasarkan uji statistic didapatkan ada pengaruh penundaan pemotongan tali pusat terhadap kadar hemoglobin pada Bayi Baru Lahir. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan refrensi dalam menentukan kebijakan Rumah Sakit, khususnya dalam menerapkan penundaan pemotongan tali pusat sebagai upaya pencegahan anemia defisiensi besi.
CITATION STYLE
Widiantari, K., Idayani, D. N., & Sugiartini, N. K. A. (2023). Pengaruh Penundaan Pemotongan Tali Pusat Terhadap Kadar Hemoglobin pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Prima Medika. Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing, 7(1), 93–98. https://doi.org/10.36474/caring.v7i1.253
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.