Citronella grass nowadays are developed in the highland that dominated by Andosol soil type. Thus, it is important to find out the proper fertilizer dosage, especially potassium, for citronella grass cultivation in Andosol soil. This study aimed to obtain the optimal of potassium dosage for growth, production and quality of Citronella grass oil. It was conducted at Manoko research station in Lembang, Bandung West Java from July 2014 to August 2015. This research was arranged in randomized block design, with 5 treatments and 5 replication. The treatments consisted of 5 potassium dosages: 1) without potassium, 2) 30 kg/ha K 2 O, 2) 60 kg/ha K 2 O, 3) 90 kg/ha K 2 O, and 5) 120 kg/ha K 2 O. The application of potassium on Andosol enhanced plant growth, production and oil yield significantly. However, it did not affect the quality of citronella grass oil (citronella and oil content) significantly. The application of 30 kg/ha K 2 O in citronella grass cultivation on Andosol has the best result. The oil yield was 1.20% (the 1 st harvest), 1.28% (The 2 nd harvest) and 1.23% (the 3 rd harvest), with yield increment 6.9-7.5%. Oil content was 1,40-1,70%. The K nutrient uptake also improved around 11.76%. Citronella content from all treatments ranged from 36.97-37.68%. This result suggested that the low dosage of potassium in Andosol was sufficient to enhance primary metabolites process (indicated by growth and yield). However, it had no direct effect on the secondary metabolite process (represented by essential oil and citronella content). Based on the soil analysis after trial, the K residues in the soil was still high. However, its availability for the plants had to be tested further. Keywords: Cymbopogon nardus, citronella content, oil content, oil yield, potassium. Abstract Pengembangan tanaman seraiwangi saat ini cenderung ke daerah-daerah dataran tinggi yang umumnya didominasi oleh tanah Andosol, oleh sebab itu perlu diketahui kebutuhan pupuk terutama kalium untuk tanaman seraiwangi di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dosis K yang optimal untuk pertumbuhan, produksi dan mutu minyak sitronela yang dihasilkan dari tanaman seraiwangi. Penelitian ini telah dilakukan di Kebun Percobaan Manoko Balittro Lembang, Jawa Barat, dimulai dari Juli 2014-Agustus 2015. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari 5 dosis K yaitu: 1) tanpa kalium (K1), 2) dosis 30 kg/ha K 2 O, 3) dosis 60 kg/ha K 2 O, 4) dosis 90 kg/ha K 2 O, dan 5) dosis 120 kg/ha K 2 O. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kalium pada tanah Andosol berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman, produksi dan rendemen, namun tidak mempengaruhi mutu minyak seraiwangi yang dihasilkan (kadar sitronela dan kadar minyak). Pemberian K sebanyak 30 kg/ha merupakan dosis terbaik dalam budidaya seraiwangi pada tanah Andosol. Rendemen yang diperoleh 1,20% (panen ke-1), 1,28% (panen ke-2) dan 1,23% (panen ke-3) dengan peningkatan sekitar 6,9-7,5%. Kadar minyak yang dihasilkan 1,40-1,70%. Peningkatan serapan hara K yang diperoleh sebesar 11,76%, dengan kadar sitronela 37,68%. Dengan demikian pemberian K pada tanah Andosol sangat diperlukan dalam proses metabolit primer (pertumbuhan dan produksi) dalam jumlah yang tidak terlalu tinggi, namun tidak berpengaruh langsung terhadap proses pembentukan metabolit sekunder (kadar minyak dan kadar sitronela). Selain itu kadar K yang tersisa di dalam tanah masih cukup tinggi, namun perlu dilakukan pengujian lebih lanjut mengenai ketersediaannya bagi tanaman. Kata kunci : Cymbopogon nardus, kalium, kadar minyak, rendemen minyak, sitronela
CITATION STYLE
Gusmaini, G., & Syakir, M. (2020). EFEK KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN MUTU SERAIWANGI / Effect of Potassium on Growth, Yield and Quality of Citronella Grass. Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 26(1), 32. https://doi.org/10.21082/jlittri.v26n1.2020.32-39
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.