Kanker Serviks telah menjadi kanker urutan kedua yang paling banyak dialami oleh Wanita Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena 95% Wanita Usia Subur (WUS) yang tidak menjalani pemeriksaan dini sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosis dan menurunkan harapan hidup Wanita. Tingginya kasus kanker serviks disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan juga kesadaran untuk melakukan deteksi dini seperti pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) sehingga kanker serviks baru ditemukan pada stadium lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kurang nya minat WUS dalam melakukan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita usia subur usia 30 - 50 tahun yang berada di wilayah kerja puskesmas Tiban Baru. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan questioner atau angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 20 responden (48%) dan untuk minat hanya 10 (10%) orang yang memiliki minat tinggi melakukan pemeriksaan IVA. Kesimpulan diperoleh bahwa Faktor yang menyebabkan responden tidak melakukan deteksi dini kanker leher rahim metode IVA yakni karena ketakutan terhadap proses dan hasil pemeriksaan.
CITATION STYLE
FITRIANI, F., ANDOLINA, N., & SAMOSIR, Y. O. (2023). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA MINAT WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS METODE IVA. Jurnal Ners, 7(1), 64–67. https://doi.org/10.31004/jn.v7i1.9985
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.