Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana kinerja sub sektor perikanan dan sub sektor pariwisata bahari di wilayah yang karakteristiknya pulau-pulau kecil seperti di Kepulauan Seribu. Kinerja tersebut meliputi apakah sub sektor pariwisata bahari dan perikanan menjadi sektor unggulan/terbelakang/potensial/berkembang, apakah dua sub sektor tersebut menjadi sub sektor yang prospektif dan sub sektor yang memiliki keunggulan komparatif. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2011 di Kepulauan Seribu. Metode analisis pergeseran struktur perekonomian digunakan dalam penelitian ini. Hasil analisis pada komponen pertumbuhan pangsa wilayah, hanya sub sektor perikanan yang memiliki keunggulan komparatif yang berarti bahwa hanya sub sektor ini yang mampu bersaing. Pada sektor wisata bahari, pertambangan dan penggalian, industri, transportasi dan komunikasi, dan kontruksi di Kepulauan Seribu tidak memiliki keunggulan komparatif, karena masih banyaknya komponen input yang diimpor dari sektor tersebut. Selanjutnya, hasil analisis profil pertumbuhan mengindikasikan bahwa hanya sub sektor perikanan yang masuk pada kuadran pertama yang artinya sektor-sektor unggulan pada wilayah Kepulauan Seribu. Sektor pariwisata bahari dari hasil analisis profil pertumbuhan termasuk pada kuadran ketiga, dimana merupakan sub sektor yang potensial yang dikembangkan di Kepulauan Seribu. Kategori sektor potensial mengandung pengertian bahwa sektor tersebut relatif lambat pertumbuhannya, oleh karena itu masih diperlukan dorongan dari pemerintah agar`dapat menjadi sektor unggulan. Dorongan tersebut dapat berupa kebijakan dari pemerintah dan penguatan penguasaan teknologi tepat guna.Title: Performance of Fisheries and Tourism Sub Sectors in Economic Structure of Small Islands AreaThe purpose of this study was to analyze how the performance of fisheries and marine tourism sub sectors in the area characterised by small islands as in the Seribu Islands. The particular performances were included whether the marine tourism and fisheries sub sectors into leading sectors / backward/ potential / developing, whether the two sub-sectors into sub-sectors prospective and sub-sectors comparative advantages. The research was conducted in 2011 in the Seribu Islands. A shift classic analysis method was used in this study. Results of the region share growth component analysis showed that only the fisheries sub-sector has a comparative advantage, which means the only sub-sector to compete. In the marine tourism subsector, mining and quarrying, industry, transport and communications, and construction in the Seribu Island do not have a comparative advantage, because there are many imported components inputs from that particular sectors. From the growth profile analysis results indicate that only the fisheries sub-sector was in the first quadrant, indicating that this sector was considered a superior sector in the region. Meanwhile, marine tourism sub sector was in the third quadrant, indicating that this sector was considered a potential sector to be developed in this region. In terms of growth the potential sectors indicated a relatively low growth in the region; therefore, government should push this particular sector to be a superior sector. Value added of superior sector should be improved through strengthening the locally appropriated technology.
CITATION STYLE
Mira, M. (2017). KEUNGGULAN SUB SEKTOR PERIKANAN DAN PARIWISATA BAHARI DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN WILAYAH PULAU-PULAU KECIL. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 8(2), 145. https://doi.org/10.15578/jsekp.v8i2.5668
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.