Salah satu moda transportasi massal terbaru yang hadir sejak bulan Mei tahun 2019 yaitu Bus Rapid Transit (BRT) Banjarbakula yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan Namun pada perjalanannya masih belum bisa menarik minat pengguna kendaraan pribadi untuk beralih moda. Disamping itu, pertumbuhan kepemilikan kendaraan pribadi berupa sepeda motor dan mobil penumpang di Banjarmasin dan Banjarbaru sendiri menjadi masalah sendiri dimana akhirnya muncul masalah baru kemacetan, dan tundaan pada beberapa ruas jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh pada pemilihan moda antara kendaraan pribadi (sepeda motor dan mobil pribadi) di kota Banjarmasin dan Banjarbaru sehingga akan didapatkan probabilitas pemilihan moda kendaraan pribadi dan BRT Banjarbakula. Menggunakan metode Stated preference untuk menggambarkan preferensi pemilihan moda kendaran pribadi dan BRT mengumpulkan data primer dengan bantuan kuisioner yang terdiri dari 8 (delapan) skenario pelayanan dengan kombinasi atribut jarak berjalan kaki waktu tempuh, tarif/biaya dan waktu tunggu/headway kepada 200 pengguna kendaraan pribadi berupa sepeda motor dan mobil pribadi. Kemudian dimodelkan dengan model logit biner untuk mendapatkan probabilitas kesediaan pengguna kendaraan pribadi untuk menggunakan BRT banjarbakula. Dari hasil analisis diperoleh bahwa atribut jarak berjalan kaki dan tarif/biaya tidak berpengaruh signifikan. Hasil penelitian ini menyimpulkan skenario terbaik mencapai probabilitas 70,3% pada skenario 4 jika jarak berjalan kaki 300-400 meter (jarak eksisting), tarif 6000 Rupiah (tarif eksisting), Waktu tempuh 45 menit (15 menit lebih cepat), dan waktu tunggu 15 menit (45 menit lebih cepat).
CITATION STYLE
Dinar, I. (2022). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA DI KOTA BANJARMASIN DAN BANJARBARU. Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Transportasi Darat, 13(1), 42–55. https://doi.org/10.55511/jpsttd.v13i1.636
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.